Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
1.Permasalahan
Sosial dalam Ruang Lingkup Individu
Permasalahan
sosial dalam ruang lingkup individu pada umunya terjadi karena pengaruh dari
lingkungan luar, baik pengaruh positif maupun negatif. Masalah sosial dalam
ruang lingkup individu juga terkadang timbul pada seorang individu yang kurang
terbuka atau tertutup terhadap dirinya sendiri kepada orang lain. Masalah
sosial yang timbul dalam ruang lingkup individu harus segera diatasi, karena
individu lain dapat terpengaruh oleh individu tersebut. Masalah sosial dalam
ruang lingkup individu dapat di atasi dengan nasihat, curhat, introspeksi
ataupun motivasi yang membangun mental seorang individu menjadi lebih baik dan
bersifat positif.
2.Permasalahan
Sosial dalam Ruang Lingkup Keluarga
Keluarga merupakan satuan terkecil dalam masyarakat yang terbentuk atas
dasar perkawinan dan memiliki hubungan darah. Dalam satu keluarga terdiri atas
ayah, ibu, dan anak, yang bisa kita sebut dengan keluaga inti(nuclear
family). Di dalam kehidupan keluarga tentu saja ada hambatan atau
masalah-masalah dalam menjalankannya dan itu tidak dapat dipunkiri lagi.Masalah-masalah ini terjadi karena disebabkan adanya unsur atau aturan-aturan tertentu yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Sehingga dampak yang terjadi adalah rasa kekecewaan dan penyesalan. Masalah sosial dalam keluarga dapat diklasifikasikan atas dasar faktor ekonomi, faktor biologis, dan faktor psikologi. Berikut adalah penjelasannya.
·
Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi biasanya menjadi masalah utama dalam keluarga. Misalnya
kemiskinan, yang sampai saat ini masih sulit diberantas oleh negara kita ini.
Karena kemiskinan orang rela melakukan apa saja demi mendapatkan sesuap nasi
untuk bertahan hidup. Dan pada akhirnya bisa menjerumuskan dirinya pada
tindakan kriminal. Lalu bagi mereka yang memiliki pekerjaan tetapi masih sulit
untuk memenuhi kebutuhannya karena pendapatannya yang rendah. Dalam masalah ini
setiap orang harus berfikir positif dan meningkatkan keahliannya dalam
pekerjaan.
·
Faktor Biologis
Masalah yang ada dalam faktor biologis adalah masalah perceraian. Sedangkan
perceraian itu dapat memberikan dampak negatif dan merugikan orang lain. Contohnya
orang tua yang bercerai akan memberikan dampak bagi sang anak. Apalagi dimana
sang anak belum mengerti apa-apa. Ini dapat menimbulkan pertanyaan bagi sang
anak, kenapa orang tuanya bercerai. Dalam masa ini sang anak seharusnya
mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Bagi para orang tua masalah
ini seharusnya diperhatikan, agar tidak berdampak buruk pada kepribadian sang
anak.
·
Faktor Psikologi
Faktor psikologi sangat erat kaitannya dengan masalah anak. Contohnya sifat
otoriter orang tua. Ini dapat memberikan tekanan mental dan ketakutan bagi sang
anak. Dalam keluarga, orang tua memiliki peran utama untuk membentuk
kepribadian pada anak yang bertujuan untuk menghasilkan kepribadian yang baik.
Sifat otoriter yang berlebihan akan menimbulkan konflik dalam diri anak,
terutama di dalam masyarakat modern yang semakin dinamis, anak tidak dapat
membentuk sikap mandiri dalam bertindak sesuai dengan peranan yang harus di
jalankan. Bila peran orang tua tidak berjalan sesuai dengan semestinya, maka dapat
menimbulkan sang anak untuk terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif atau
menyimpang. Oleh karena itu, sebaiknya sang anak harus diberikan pengertian
yang mendalam untuk memiliki pergaulan yang bersifat positif.
3.Permasalahan
Sosial dalam Ruang Lingkup Masyarakat
Berikut ini ada beberapa contoh permasalahan
sosial dalam ruang lingkup masyarakat Indonesia dan butuh penanganan
bersama-sama antara pemerintah dan masyarakat.
- Kemisikinan
Meski saat ini angka pertumbuhan ekonomi bangsa kita terus menunjukan grafik kenaikan namun pada kenyataannya masih banyak masyarakat di sekitar kita yang hidupnya masih berada di bawah standar yang layak. Ini menjadi masalah sosial yang bisa kita temukan dengan mudah baik di daerah pedesaan maupun perkotaan. - Lapangan kerja
Masalah sosial yang satu ini bisa mendorong timbulnya masalah lain yang tidak kalah seriusnya yaitu meningkatnya angka kriminalitas, kehidupan suatu keluarga yang tidak harmonis, rasa frustasi dan lain lain. Hal ini juga menjadi urusan yang butuh penanganan serius. - Kesenjangan sosial
Masalah sosial ini juga bisa menimbulkan efek yang lain. Misalnya terdapat perbedaan yang sangat mencolok antara orang yang mampu dan kelebihan harta serta orang yang hidupnya selalu dalam kondisi yang pas pasan saja. Hal ini bisa menimbulkan rasa kecemburuan yang tinggi sehingga menghilangkan rasa persaudaraan di masyarakat. - Kemacetan lalu lintas
Masalah sosial yang satu ini lebih sering terjadi terutama di kota-kota besar. Padahal efek dari kemacetan ini juga bisa menimbulkan kerugian yang cukup besar. Misalnya karena harus antri di keramaian lalu lintas orang akan kehilangan waktu untuk bekerja atau kegiatan lain yang bersifat produktif. - Disiplin yang kurang
Hal ini menjadi masalah sosial yang paling punya pengaruh terhadap kemajuan suatu wilayah atau negara. Namun untuk menangani masalah yang satu ini memang dibutuhkan kerja keras dan waktu yang cukup lama. Karena untuk menghilangkan problem yang kadangkala sudah menjadi budaya ini butuh pemahaman yang cukup dalam warga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar